Proses perkecambahan biji melibatkan tahapan seperti imbibisi, dan tumbuhnya akar, dipengaruhi faktor kelembaban, suhu, oksigen, dan cahaya.
Tahapan Perkecambahan Biji
Perkecambahan biji dimulai dengan proses imbibisi, yaitu penyerapan air oleh biji. Ketika biji terendam dalam air, air masuk ke dalam jaringan biji dan menyebabkan biji mengembang. Proses imbibisi ini sangat penting karena air membantu mengaktifkan berbagai enzim yang ada di dalam biji untuk memulai proses metabolisme. Selain itu, air juga membantu melunakkan lapisan keras biji yang melindungi embrio sehingga proses perkecambahan dapat dimulai.
Setelah imbibisi, biji akan mengaktifkan enzim-enzim yang sebelumnya tidak aktif. Enzim ini bertugas mengurai cadangan makanan dalam biji, seperti pati, protein, dan lemak, menjadi senyawa yang lebih sederhana dan mudah diserap oleh embrio untuk proses pertumbuhan. Aktivitas enzim ini menghasilkan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio. Tanpa adanya proses ini, biji tidak akan dapat berkembang lebih lanjut.
Pada tahap berikutnya, embrio yang ada di dalam biji mulai mengeluarkan akar pertama yang disebut radikula. Akar ini akan tumbuh ke dalam tanah untuk mencari air dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman muda. Pada saat yang sama, plumula (bagian dari embrio yang akan berkembang menjadi batang) mulai tumbuh ke atas dan menembus permukaan tanah. Biasanya, di bagian ujung plumula terdapat kotiledon yang akan mulai melakukan fotosintesis, menyediakan energi yang dibutuhkan tanaman muda untuk tumbuh lebih lanjut.
Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan Biji
Keberhasilan dan kecepatan perkecambahan biji dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal utama yang mempengaruhi perkecambahan adalah kelembaban, suhu, oksigen, dan cahaya. Biji membutuhkan air untuk memulai imbibisi dan proses metabolisme. Kelembaban yang cukup akan memungkinkan biji menyerap air secara optimal, sedangkan kelembaban yang terlalu rendah dapat menghambat proses perkecambahan, bahkan menyebabkan biji gagal berkecambah. Sebaliknya, kelembaban yang berlebihan juga dapat merusak biji dan menyebabkan pembusukan.
Suhu juga memainkan peran penting dalam proses perkecambahan. Setiap jenis biji memiliki kisaran suhu yang optimal untuk perkecambahan. Suhu yang terlalu rendah akan memperlambat atau menghentikan aktivitas enzim yang diperlukan untuk metabolisme biji, sementara suhu yang terlalu tinggi bisa menyebabkan biji mati. Secara umum, suhu yang ideal untuk perkecambahan biji berkisar antara 20 hingga 30 derajat Celsius, meskipun hal ini bisa bervariasi tergantung pada jenis tanaman.
Peran Hormon dalam Perkecambahan Biji
Hormon memainkan peran penting dalam proses perkecambahan biji. Beberapa hormon yang terlibat dalam perkecambahan biji termasuk giberelin, auksin, dan sitokinin. Giberelin sangat penting dalam merangsang perkecambahan biji karena hormon ini membantu mengaktifkan enzim yang mengurai cadangan makanan dalam biji. Tanpa giberelin, biji akan kesulitan memulai proses perkecambahan. Auksin dan sitokinin juga berperan dalam merangsang pembelahan sel dan pertumbuhan akar dan batang pada tahap-tahap awal perkecambahan.
Kondisi Tanah dalam Perkecambahan
Kondisi tanah sangat mempengaruhi perkecambahan biji. Tanah yang memiliki pH yang sesuai dan tekstur yang baik memungkinkan akar biji berkembang dengan baik. Tanah yang terlalu asam atau terlalu basa dapat memengaruhi ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan biji. Selain itu, tanah yang terlalu keras atau terlalu lembek dapat mempengaruhi kemampuan akar untuk menembus tanah dan memperoleh air dan nutrisi.
Kesimpulan
Proses perkecambahan biji merupakan fase yang sangat penting dalam perkembangan tumbuhan, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal seperti kelembaban, suhu, oksigen, dan cahaya sangat mempengaruhi keberhasilan perkecambahan biji, sementara faktor internal seperti kualitas biji dan kandungan hormon juga memegang peranan penting dalam proses ini. Dengan memahami proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan, petani dan praktisi pertanian dapat mengelola lingkungan yang mendukung dan menciptakan kondisi yang ideal bagi biji untuk tumbuh dan berkembang.
Credit :
Penulis : Daniel Bintang
Gambar Oleh OpenClipart-Vectors pixabay





Komentar